Tertekan Kenaikan Beban, Laba Bersih TBIG di 2023 Turun Jadi Rp1,56 Triliun
Wednesday, April 17, 2024       10:46 WIB

Ipotnews - Pada Tahun Buku 2023, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk () mencatatkan laba bersih senilai Rp1,56 triliun atau menurun 4,88 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang sebesar Rp1,64 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan untuk Tahun Buku 2023 yang dikutip Rabu (17/4), perusahaan yang dikendalikan oleh Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd ini berhasil meraup pendapatan Rp6,64 triliun atau bertumbuh 1,84 persen dibandingkan dengan perolehan di sepanjang 2022 yang sebesar Rp6,52 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan tercatat membengkak 6,74 persen (year-on-year) menjadi Rp1,9 triliun, sehingga laba bruto yang dicatatkan holding company Tower Bersama Group ini menjadi Rp4,738 triliun atau menurun 0,06 persen dari laba bruto di 2022 yang sebesar Rp4,741 triliun.
Sementara itu, beban usaha di sepanjang 2023 tercatat meningkat 9,95 persen (y-o-y) menjadi Rp504,18 miliar. Dengan demikian, laba operasi perusahaan milik pengusaha Edwin Soeryadjaya (pengendali PT Saratoga Investama Sedaya Tbk) ini menjadi Rp4,23 triliun atau merosot 1,17 persen (y-o-y).
Pada akun beban lain-lain di 2023, tercatat merogoh kocek hingga Rp1,86 triliun atau lebih rendah 1,06 persen (y-o-y). Sementara itu, beban pajak final pada tahun lalu sebesar Rp565,72 miliar atau meningkat 14,65 persen dibandingkan dengan pajak final di 2022 yang senilai Rp493,43 miliar.
Dengan demikian, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023 menjadi Rp1,8 triliun atau melorot 5,76 persen (y-o-y). Akibat adanya beban pajak penghasilan (neto) pada tahun lalu yang sebesar Rp182,82 miliar, maka laba tahun berjalan yang dibukukan menjadi Rp1,62 triliun atau merosot 4,14 persen (y-o-y).
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 senilai Rp1,56 triliun atau menurun 4,88 persen dibandingkan dengan laba bersih di sepanjang 2022 yang sebesar Rp1,64 triliun. Adapun laba per saham di 2023 drop 5,9 persen menjadi Rp69,11 per lembar dari Rp73,44 per saham pada 2022.
Per 31 Desember 2023, total liabilitas membengkak 7,42 persen (y-o-y) menjadi Rp34,61 triliun, sedangkan jumlah ekuitas hanya Rp12,36 triliun atau lebih tinggi 13,19 persen (y-o-y). Maka, total aset perusahaan holding ini menjadi Rp46,97 triliun atau meningkat 8,88 persen (y-o-y), dengan jumlah kas dan setara kas Rp800,86 miliar atau melorot 17,13 persen (y-o-y).
(Budi)

Sumber : admin